“Yang kami cermati, berbagai negara ASEAN melakukan komunikasi yang saat ini tidak untuk dipublikasikan,” kata Faizasyah, dilansir dari antara.
“Tetapi itu adalah bagian dari upaya ASEAN untuk membantu menyelesaikan permasalahan di Myanmar dengan berbagai stakeholders—itu sejalan dengan Konsensus Lima Poin,” ujarnya, menambahkan.
ASEAN adalah perhimpunan 10 negara di Asia Tenggara, yang terdiri atas Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar.
Sebelumnya, junta militer Myanmar memperingatkan bahwa setiap tekanan dari ASEAN untuk menetapkan kerangka waktu implementasi konsensus akan menciptakan implikasi negatif.
Pemimpin junta beralasan kurangnya kemajuan dalam implementasi konsensus disebabkan ketidakstabilan di Myanmar dan pandemi COVID-19.
Pekan lalu usai pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang khusus membahas krisis Myanmar, kementerian luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar merilis pernyataan yang menyalahkan gerakan perlawanan bersenjata atas kekerasan yang terus berlanjut.