JAKARTA, Mediakarya – Indonesia, sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2023, akan menindaklanjuti rekomendasi para pemimpin ASEAN dalam membantu menyelesaikan krisis politik di Myanmar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia akan terlebih dahulu mencermati hasil pembicaraan para pemimpin dalam KTT ASEAN di Phnom Penh pada 10-13 November 2022.

KTT tersebut antara lain bertujuan mengkaji implementasi Konsensus Lima Poin terkait Myanmar, yang sebelumnya disepakati para pemimpin ASEAN, termasuk Myanmar.

“Jadi kewenangan ada para leaders, yang mungkin pada KTT mendatang akan melihat kembali sejauh mana implementasi konsensus akan mengeluarkan saran langkah ke depan,” kata Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis.

Salah satu butir Konsensus Lima Poin menegaskan pentingnya melibatkan semua pemangku kepentingan di Myanmar dalam dialog yang konstruktif untuk menyelesaikan krisis yang dipicu kudeta oleh junta militer pada Februari 2021.

Faizasyah menjelaskan bahwa ASEAN dan anggotanya, termasuk Indonesia, terus melakukan pendekatan dalam berbagai tataran untuk bisa mewujudkan implementasi konsensus.