JAM Bekasi Bersatu Dukung Pasangan Herkos-Solihin

Ketum JAM Bekasi Bersatu, Timur Malaka Kiemas (kiri) bersama Heri Koeswara dan politisi Golkar Nofel Saleh Hilabi.

JAKARTA, Mediakarya  –  Jaringan Millennial (JAM) Bekasi Bersatu mendukung pasangan nomor urut 1, Heri Koswara (Herkos)-Solihin sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi pada pilkada mendatang.

Ketua Umum JAM Timur Malaka Kiemas menegaskan, generasi milenial merupakan bagian yang penting dari pemilih di Kota Bekasi yang akan ikut menentukan hasil dari pilkada 2024.

Menurut dia, faktor politik yang mempengaruhi sikap pemilih milenial antara lain kesadaran akan kredibilitas calon dan relevansi program-program mereka, pilihan ideologis dan nilai politik, transparansi dan akuntabilitas politik serta media dan kampanye politik.

“Terlebih program yang ditawarkan oleh Herkos sangat realistis, salah satunya memiliki program pembangunan yang berbasis RW. Sebab jika kita pahami selama ini bahwa proses pembangunan di Kota Bekasi hanya bersifat politis. Oleh karena itu peran generasi milenial sangat penting di tengah era perkembangan teknologi digital,” ungkap Timur pada Mediakarya, Ahad (29/9/2024).

Menurut dia, dalam faktor politik yang menentukan partisipasi kalangan milenial adalah kesadaran akan kredibilitas calon dan relevansi program-program mereka dalam mengatasi isu-isu yang dianggap penting oleh generasi milenial memiliki dampak signifikan terhadap partisipasi politik mereka.

“Masyarakat Bekasi khususnya generasi milenial sangat sadar betul bahwa paslon yang akan didukungnya tentu harus memiliki portofolio yang jelas. Dan tak kalah penting soal rekam jejaknya baik saat menjadi birokrat maupun di panggung politik. Sebab di antara cakada yang ikut berkontestasi ini dua di antaranya merupakan mantan birokrat. Nah kalangan millennial tentunya mencari jejak digitalnya,” ujar Timur.

Timur pun menilai pemilih akan cenderung memberikan dukungan kepada calon yang memiliki rekam jejak yang baik dalam memenuhi janji-janji kampanye mereka. Dikatakan bahwa memahami latar belakang dan pandangan calon dengan cermat memungkinkan generasi milenial untuk membuat pilihan politik yang lebih terinformasi.

Selanjutnya, kata Timur, bahwa partisipasi politik generasi milenial dipengaruhi oleh sejauh mana calon dan partai politik mencerminkan nilai-nilai dan ideologi yang mereka pegang.

“Sebab, jika salah satu cakada itu memiliki jejak digital yang kurang baik pada partai lainnya, maka sangat memungkinkan pemimpin seperti itu akan mengkhianati rakyatnya. Dan generasi milenial kota Bekasi sudah mengetahui dari tiga cakada itu siapa yang konsisten dan inkonsisten, ternyata hanya Pak Herkos dari awal masuk partai sampai sekarang masih konsisten,” katanya.

Timur menegaskan, identifikasi dengan pandangan politik tertentu dapat menjadi dorongan bagi mereka untuk turut serta dalam memilih calon dan partai yang sejalan dengan keyakinan mereka. Pengkajian mendalam tentang pandangan politik generasi ini dan ketersesuaian dengan pandangan calon politik dapat menjadi dasar bagi strategi kampanye yang lebih relevan.

Timur mengatakan, generasi milenial cenderung menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam ranah politik. Mereka memiliki keinginan untuk memahami dengan jelas kebijakan politik, sumber daya yang digunakan, dan integritas calon serta partai politik.  (AeP)

 

Exit mobile version