“Hari ini kita menagih janji yang diucapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, bahwasanya mereka mendistribusikan kepada siswa-siswa yang berhak mendapatkan. Dan jikalau unitnya lebih, akan disalurkan kepada siswa-siswa yang tidak mampu, demi mendukung proses kegiatan belajar mengajar,” ucapnya seraya mengingatkan notulensi audensi antara Dinas Pendidikan Kota Bekasi dengan pihaknya pada 28 Juni 2021 silam.
Lebih lanjut Christianto membeberkan bahwa di daerah lain, tablet serupa dari program yang sama, itu didistribusikan dan dipinjamkan kepada para siswa. Namun nyatanya Dinas Pendidikan Kota Bekasi kebingungan, lebih memilih menyimpan rapih tablet tersebut di ruangan sekolah, dan tidak dipinjamkan dengan beberapa alasan termasuk resiko rusak ataupun resiko hilang, karena tablet tersebut adalah aset negara yang harus dipertanggungjawabkan.
“Para siswa juga aset negara sebagai penerus bangsa yang harus diperjuangkan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak meminjamkan 3.609 unit tablet tersebut kepada para siswa,” pungkasnya.
Sementara itu terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Krisman Irwandi menjelaskan bahwa tablet tersebut berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) afirmasi dan kinerja dan bantuan tersebut berbentuk belanja modal. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Bantuan Operasional Sekolah Kinerja