Dengan insiden tersebut, Ali menilai akan berdampak pada elektabilitas Ganjar yang selama ini menempati posisi puncak dari sejumlah lembaga survei sebagai Capres 2024.
“Pada akhirnya masyarakat akan berpikir, bagaimana jika jadi presiden. Saat menjabat gubernur saja tidak bisa mengetasi persoalan warga. Oleh karenanya kasus Wadas tentunya dapat menjadi barometer kulitas kepemimpinan. Dan tentunya jadi pertimbangan masyarakat untuk memilih calon pemimpin bila Ganjar maju jadi Capres ke depan,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Komunitas Solidaritas Perempuan mengecam aksi kekerasan dan penangkapan terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2).
Menurut Koalisi, pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengenai kedatangan aparat di Desa Wadas tak lebih untuk menjaga keamanan, bertentangan dengan yang terjadi di lapangan. Sebab fakatnya, kata mereka, yang terjadi justru pengepungan, intimidasi, hingga penangkapan terhadap warga.
“Pernyataan Ganjar Pranowo yang mengatakan polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bertentangan dengan fakta terjadinya pengepungan, penangkapan warga dan pendamping, intimidasi serta kekerasan yang dilakukan aparat di Desa Wadas,” ujar Koalisi dalam keterangan tertulis, Rabu (9/2).