Kasus Wadas Ancam Elektabilitas Ganjar 

Bentrok warga dengan aparat kepolisian di desa Wadas kabupaten Purworejo (Foto: Ist)

JAKARTA, Mediakarya – Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Nagara (LPKAN) Indonesia menilai kasus kekerasan dan penangkapan terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2) lalu, mencoreng citra Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sempat digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Umum LPKAN Indonesia Muhammad Ali Zaeni mengatakan, selama ini berdasarkan survei bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo menempati posisi puncak Capres 2024 dari sederet tokoh yang muncul di publik, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.

Namun dengan insiden penangkapan puluhan warga itu, kata Ali, tentunya akan menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat terhadap Ganjar sebagai Capres. Mengingat tempat kejadian itu berada kampung Ganjar Pranowo.

Menurut Ali, sikap santun ramah dan merakyat yang selama ini dipertontonkan oleh Ganjar Pranowo di medsos maupun ruang publik lainnya ternyata hanya pencitraan semata. Padahal, dia sebagai gubernur seharusnya bisa berkoordinasi dengan bupati maupun aparat kepolisian sehingga bentrok antara  warga dengan aparat itu dihindari.

“Tapi paktanya tidak demikian, justru aparat kepolisian menunjukkan sikp arogansinya terhadap warga. Ini artinya koordinasi antarintasansi di Jawa Tengah sangat lemah,” kata Ali dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/2).

Exit mobile version