Dalam beraksi, kata Gatot, modus operandi para pelaku adalah menggunakan aplikasi remote access saat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assisted Test (CAT). Dengan begitu, pelaku bisa mengakses komputer yang digunakan peserta dari jarak jauh.
Ada juga yang modusnya menggunakan perangkat khusus micspy yang disembunyikan di balik baju peserta.
Kabagren Ops Bareskrim Polri Kombes M Syamsul Arifin menyebut, dari hasil pengungkapan diketahui para tersangka menjanjikan kelulusan menjadi ASN kepada peserta seleksi apabila mau menggunakan jasa mereka. Para tersangka pun meminta bayaran kepada para peserta senilai ratusan juta rupiah.(qq)