Untuk itu, katanya, Kemenhub melakukan analisa faktor penumpang untuk mengidentifikasi ruas-ruas trayek kapal perintis.
“Untuk ruas-ruas trayek kapal perintis yang tingkat keterisian sudah tinggi akan ditawarkan ke sektor swasta/komersial. Sedangkan untuk ruas-ruas yang tingkat keterisiannya rendah dan atau terdapat trayek berhimpit akan dilakukan efisien,” katanya.
Ginting mengatakan jumlah trayek di 2023 masih sama dengan tahun 2022 yakni sebanyak 117 trayek. Hal ini menurutnya mengidentifikasikan bahwa pemerintah tetap ingin menjaga konektivitas daerah, khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan), namun juga mendorong keterlibatan sektor swasta karena pada bulan ini terdapat 1 kapal komersial milik swasta yang melayani ruas perintis Pagimana – Wakai – Gorontalo.