Ketua DPD RI: Hikmah Terbesar Pandemi Adalah Terungkapnya Persoalan Fundamental Bangsa

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Penyaluran dana karantina juga dinilai akan menjadi persoalan yang tidak mudah lantaran tidak semua rakyat bankable atau memiliki akses dengan bank, apalagi akurasi database warga negara Indonesia yang seringkali menjadi persoalan di lapangan. LaNyalla pun menyebut keadaan Indonesia tidak sama dengan negara-negara yang memutuskan menerapkan lockdown saat awal pandemi.

“Sebagai contoh saja. Saat pemerintah Australia mengumumkan akan melakukan lockdown untuk penduduk Sydney, maka seluruh warga Sydney langsung menerima transfer dana dari pemerintah untuk kebutuhan hidup sebesar Rp 8 juta rupiah untuk satu minggu yang ditransfer melalui rekening mereka,” sebutnya.

LaNyalla menilai pemberian bantuan tersebut membuat warga negara Australia tertib berada di rumah. Subsidi dari pemerintah Australia membuat warganya tidak harus keluar rumah untuk mencari nafkah agar bisa membeli kebutuhan pokok.

“Itulah mengapa tadi saya sampaikan, bahwa pandemi ini membuka dan menunjukkan kelemahan kita sebagai bangsa yang sudah 76 tahun membangun, namun masih ada persoalan-persoalan fundamental di banyak sektor yang harus kita kerjakan hari ini,” urai LaNyalla.

Oleh karenanya, mantan Ketua Umum PSSI tersebut mengajak seluruh pihak menyatukan kekuatan bangsa. LaNyalla meminta seluruh elemen masyarakat melakukan koreksi arah perjalanan bangsa dengan melihat persoalan-persoalan fundamental yang ada di negara Indonesia.

“Mari kita bersatu-padu untuk membantu pemerintah melakukan penataan yang simultan, antara kebutuhan mendesak, dengan perbaikan fundamental sektor-sektor ketahanan yang strategis tersebut. Termasuk memperkuat kemandirian pangan bangsa ini,” imbaunya.

Webinar DEMFASNA menghadirkan 3 narasumber yang menjadi pembicara. Mereka adalah Ketua Umum Perkumpulan Pengacara Syariah dan Hukum Indonesia,Dr Ilyas Indra, Politisi Faldo Maldini, serta Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr Fauzan Ali Rasyid.

Acara yang dipandu Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) FSH UIN Bandung, Arini Oktaviana tersebut juga diisi oleh sambutan dari Ketua Forum Dekan FSH Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)  se-Indonesia, Dr A Tholabi Kharlie. Kemudian Penanggung Jawab DEFASNA, Azizah Ratu Buana Khan, dan Ketua DEMA Fakultas Syarian IAIN Palangkaraya, Andri Mulyanto.

Exit mobile version