Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi, maka medan dakwah termasuk dalam bidang perdamaian ini semakin komplek dan rumit. Oleh karena itu bagi dai Muhammadiyah sekarang wajib hukumnya memiliki kemampuan di bidang TI. Ia beralasan, meski media sosial tidak nyata, namun aktivitas di dalamnya berdampak real.
“Medan yang sekarang tidak kalah rumitnya sedang dihadapi para dai adalah medan virtual atau dunia maya. Terutama teknologi informasi, penguasaan terhadap IT dengan fenomena industri 4.0 dan semua itu harus dikuasai oleh dai-dai Muhammadiyah,’’ ujarnya.
Menurut dia, medan dakwah di era revolusi industri 4.0 tercerabut, sehingga dai Muhammadiyah juga harus melakukan ‘migrasi’ kegiatan dakwahnya ke dunia maya. Misalnya dai harus paham tentang virtual reality dan dapat mengoperasikan internet of thing, termasuk mampu memproduksi konten untuk dipublikasikan di media sosial dan digital.