“Logikanya, jika Pak Amali tidak ada masalah lebih baik mempertahankan duduk di kursi menteri ketimbang waketum PSSI. Justru yang ada juga jika seseorang memiliki prestasi di PSSI maka berpeluang jadi Menpora. Namun apa yang dilakukan oleh Amali justru berbeda,” ungkap Iskandar.
Menurut Iskandar, mundurnya Amali dari Menpora merupakan sinyalemen bahwa para elit di internal Partai Golkar tengah ada masalah.
“Kita sudah taulah, bahwa saat ini di tubuh Golkar ada dua faksi. Yakni faksi Mas Bambang Soesatyo dan Mas Airlangga. Nah saat ini Pak Amali berada di kubu siapa, tentunya yang mengetahui hanya internal Golkar itu sendiri,” beber dia.
Bahkan, berdasarkan informasi yang didapat, kata Iskandar, bahwa posisi Amali yang saat ini sebagai Bappilu pemenangan pada Pemilu 2024 tidak banyak berbuat untuk partai.