“Jadi, saya kira wajar saja sebagai orang timur menyempatkan diri untuk bersilaturahmi saat bertemu muka. Kedua tokoh ini orang yang mengerti adab yang baik layaknya orang timur,” ujar Deddy seperti dikutip dari Antara.
Deddy Yevri Sitorus merasa khawatir akibat yang bisa timbul di tengah masyarakat karena prasangka tersebut.
Ia menilai Andi Alfian Mallarangeng harus memberikan klarifikasinya.
“Bayangkan Bu Mega dan Pak Prabowo itu seperti saat Anda menghadiri pesta, lalu bertemu orang yang Anda kenal dan hormati, otomatis nyari tempat buat ngobrol ‘kan? Tempat pertemuan juga bukan ruang rahasia,” katanya.
Di ruang pertemuan itu, kata dia, juga ada petugas istana yang hilir mudik melayani. Jadi, dia menilai apa yang disampaikan Andi Mallarangeng sebagai hal gegabah dan tidak etis.
Sebelumnya, Andi Mallarangeng mengatakan, saat SBY menjabat sebagai kepala negara, tidak pernah menggelar pertemuan partai politik di Istana Negara ataupun Istana Merdeka.