Menurut Suwirta, sebelum mengambil tindakan penutupan Yogmantra, berbagai langkah persuasif telah dilakukan, termasuk memfasilitasi pertemuan antara manajemen hotel dengan tokoh masyarakat setempat.
“Kalau ini dibiarkan berlanjut, tentu kita khawatir akan ditiru di tempat lain,” kata Suwirta, dilansir dari antara.
Sebelumnya warga dan tokoh masyarakat Desa Adat Pesinggahan serta pemedek (peziarah) yang beribadah ke Pura Goa Lawah melakukan protes terhadap keberadaan penginapan Yogmantra.
Desa Adat Pesinggahan pun telah bersurat kepada Bupati Klungkung terkait penginapan yang beroperasi di depan Pura Goa Lawah itu.