Dikutip dari republika, Emil mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan bahwa sebanyak 150 klaster sekolah itu benar adanya. Karena, kalau memang benar terdapat klaster penularan Covid-19, tentu akan diketahui dulu oleh Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat pun sudah menugaskan tim untuk memastikan keberadaan klaster penularan Covid-19 di 150 sekolah tersebut. “Jadi kami belum bisa mengiyakan terjadi klaster di 150 sekolah, Karena kalau ada pasti komite duluan sudah mendapatkan datanya. Nah tim dari disdik Jabar memeriksa dan hasilnya belum bisa dikonfimasi,” katanya.