JAKARTA, Mediakarya – Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis, mengatakan bahwa terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Putri Candrawathi menjadi korban berulang kali atau double victimization setelah mendengar paparan Tim Jaksa Penuntut Umum.
“Asumsi yang dibangun dalam tuntutan tersebut dapat jadi preseden buruk ke depan terhadap korban kekerasan seksual. Kami memandang asumsi yang bertentangan dengan bukti tersebut membuat korban menjadi korban berulang kali, double victimization,” kata Arman Hanis, dari Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut merujuk pada pernyataan jaksa penuntut umum di dalam sidang tuntutan terdakwa Kuat Ma’ruf. Dalam persidangan tersebut, tim jaksa menyebutkan bahwa Putri Candrawathi berselingkuh dengan Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang, Jawa Tengah.