“Di sanalah kita menyaksikan detik-detik akhir PKS, yang akhirnya lebih menerjemahkan partai politik memang harus pragmatis. Sayonara idealisme, desahnya dalam hati. Sungguh melecehkan umat. Tapi, itulah PKS kini yang memang telah berubah,” jelas Bakhtiar.
Untuk guna menampik tudingan miris itu, PKS perlu bersikap gentle, yakni harus menanggalkan diri sebagai partai Islam.
“Seharusnya PKS nyatakan kepada publik secara meluas bahwa PKS kini sama dengan partai-partai sekuler lainnya. Tak lagi sebagai partai dakwah. Tidak membingungkan umat. Agar umat tidak terjebak dalam pengkhianatan atau eksploitasi itu,” pungkasnya
Seperti diketahui, Pilkada Kota Bekasi 2024 ini bakal diikuti oleh 3 pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Pasangan nomor urut 1 Heri Koswara-Solihin yang diusung PKS dan PPP berkoalisi dengan PAN, PSI dan sejumlah partai nonparlemen.
Selanjutnya, paslon nomor urut 2 Uu Saeful Miqdar-Uu Sumarheni diusung oleh Partai Golkar dan Partai NasDem (partai nonparlemen).
Sedangkan pasangan nomor urut 3 Tri Adhianto-Harris Bobihoe diusung PDIP dan Gerindra, adapun partai pendukungnya adalah Partai Demokrat, PKB dan sejumlah partai nonparlemen. (hab)