Polisi Bakal Usut Kasus Dugaan Pengancaman Terhadap Ketua IKA PMII Kota Bekasi

Pelaku S saat membawa pipa besi dan sambil mengumpat korban dan para tamunya.

KOTA BEKASI, Mediakarya – Dugaan kasus pengancaman yang menimpa seorang warga oleh tetangganya sendiri bakal memasuki babak baru.

Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bekasi Barat dengan Nomor: LP/B/303/XII/2024/SPKT.POLSEK BEKASI BARAT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA, tanggal 09 Desember 2024.

Kasus tersebut bermula ketika korban bernama Novarel S Zuhry kedatangan beberapa tamu di rumahnya, Kp. Rawa Bebek RT 008/10 kelurahan Kota Baru Kecamatan Medan Satria pada 5 Desember sekitar pukul 21:21 wib. Dan sepeda motor para tamu itu diparkir di depan rumah korban.

Tak lama berselang, pelaku yang berinisial S yang merupakan tetangga korban ingin mengeluarkan kendaraannya, namun mengaku terhalang sepeda motor oleh tamu korban, sehingga pelaku marah-marah dan kembali memasukan kendaraannya ke dalam garasi. Padahal, posisi jalan luas dan untuk keluar masuk mobil dapat dilewati.

Namun pelaku S kemudian kembali keluar dan menabrakkan gerobak ke sepeda motor tamu korban sehingga terjadi cekcok. Pelaku kembali ke dalam rumah dan mengambil sebilah besi untuk mengancam korban dengan disertai kata umpatan dan ancaman.

Setelah terjadi ancaman, beberapa saksi atau warga yang berada di lokasi kemudian melerai keduanya dan pelaku meninggalkan lokasi. Atas kejadian tersebut korban merasa terancam dan melaporkan ke polisi.

Kapolsek Bekasi Barat, AKP Anton Sujarwo menuturkan bahwa polisi telah menerima laporan tersebut dan saat ini tengah dalam penyelidikan.

“Masih dalam proses,” singkatan ketika di hubungi awak media melalui pesan singkat pada Rabu (19/12/24).

Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan bahwa kasus tersebut akan melihat dari berbagai aspek hukum dan telah melakukan pemeriksaan secara intensif.

“Pemberkasan,” ungkapnya secara singkat

Kejadian tersebut juga diketahui telah menjadi konsumsi publik di media sosial.

Sementara itu Novarel menegaskan,
bahwa di Kota Baru yang memiliki kendaraan roda 4 bukan hanya S. Bahkan, bukan hanya lebih bagus, tapi juga lebih mahal. Namun ia menyebut pelaku memang selama ini dikenal sangat arogan.

“Namanya tamu ada yang paham dan ada juga yang belum paham tipikal warga dan akses di sini, harusnya ada toleransi, tegur minta digeser jika blm lancar bawa mobil,” ujar Novarel yang juga ketua IKA PMII Kota Bekasi ini.

“Itu motor dan gerobak gak bersalah kok diadu-adu,” imbuhnya.

Jika merasa terganggu, justru korban menunggu penjelasan S terkait motor mana yang menggangu jalanan umum tersebut.

“Kan mobil masih bisa lewat dan tidak perlu bikin huru-hara, heboh sendiri dan caper sama warga,” katanya.**

Exit mobile version