Lebih lanjut, Syamsul Rizal mengajak kepada semua kader, terutama beberapa para oknum senior dibelakang layar, untuk tidak memainkan isu-isu yg tidak produktif tersebut
“Saya tahu ada beberapa senior yang lagi pada kumpul-kumpul memainkan dinamika-dinamika ini, saran saya sebaiknya para oknum senior ini mendingan jadi Tutwuri Handayani saja, sekarang toh pak Airlangga masih muda masi punya peluang menjadi ketua umum dan menurut saya kenapa tidak kalau keberhasilan beliau itu, kita jadikan acuan, rujukan, plus konstitusi karena memang pak Airlangga tidak menyalahi konstitusi organiasasi jadi kita lanjutkan saja,” ucap Syamsul.
Menurut Syamsul, memang prokontra pasti ada. Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
“Jadi ada prokontra, ada yang mau sesudah penetapan pilpres ada juga yang mau di Desember. Jadi hemat saya, Golkar itukan partai yang taat azaz, partai yang selalu berdinamika dengan konstitusi organisasi. Sehingga tidak bisa kita pungkiri, Golkar itu memang selalu berslancar dalam dinamika politik yang tepat selama ini,” kata MSR sapaan akrabnya.
Ada upaya penggembosan percepatan munas inikan sebenarnya endingnya cuma satu saja, ada yang mau cawe cawe ikut mengatur di Kabinet Pak Prabowo. Sementara, pak Airlangga berdarah-darah, masa mau menari-nari diatas keberhasilan orang lain, kan tidak etis. Coba kita berpolitik dengan Dialektika.