Lebih jauh, Syamsul pun mengetahui ada wacana yang berkembang dimana ada beberapa senior yang mencoba mengkoordiniri beberapa junior yang sebenarnya ini komunitas kecil yang sebenarnya tidak signifikan juga dari aspek kekuatan politik.
“Kalau saya justru berfikir, lebih baik para senior itu kan ending politik itu kompromi, lebih baik datang bersilaturahmi kepada pak Airlangga lalu kita berfikir Golkar lebih besar, bagaimana Golkar menentukan arah bangsa bagaimana Golkar memikirkan kondisi bangsa dan nasib bangsa saat ini dan kedepan,” ungkapnya.
Syamsul berharap bahwa senior-senior yang membangun opini tentang percepatan munas ataukah munaslub atau berupaya untuk segera menghentikan upaya tersebut.
“Apalagi saat ini ada upaya untuk menggembosi Pak Airlangga ke beberapa elit negara, tapi penegasan saya baiknya hentikan saja gerakan gerakan politik Nebang Pucuk. Golkar itu kan menganut tradisi Demokrasi dengan azas Musyawarah Mufakat dan Gotong Royong, Jadi mari kita rajut semua keluarga besar Golkar ini untuk kemajuan Bangsa dan Negara yang kita cintai ini” tutur Syamsul Rizal.