JAKARTA, Mediakarya – CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mencatat sejumlah permasalahan yang paling mendesak untuk diatasi kandidat calon presiden (capres) salah satunya Pemilu 2024 dilaksanakan di tengah kesulitan hidup seperti hasil survei di 78 daerah pemilihan (dapil).

Namun dia memaklumi kondisi tersebut karena merupakan pemilu pertama setelah wabah pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

“Ini data 78 survei Dapil yang diagregasi. Pertanyaannya kurang lebih begini, di tempat Ibu/Bapak/saudara tinggal masalah apakah yang paling mendesak untuk diatasi?” kata Eep dalam acara rilis survei “Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024 di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan jawaban yang paling banyak disebutkan para responden adalah kemiskinan dengan persentase sekitar 35,7 persen dari 62.480 responden. Karena itu menurut dia, isu pertama menjelang Pemilu 2024 yang harus diperhatikan kandidat capres 2024 adalah kemiskinan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang atau meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang terhadap September 2021. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50 persen atau naik menjadi 7,53 persen pada September 2022.