Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) itu berharap Indonesia dan Iran dapat terus saling mendukung di forum-forum parlemen internasional, terutama di Inter-Parliamentary Union (IPU), Asian Parliementary Assembly (AIPA), dan Non-Alignment Movement Parliamentary Network (NAM-PN).
“Selaku Presiden AIPA, saya siap untuk mendapat masukan dari Iran dalam upaya mencapai perdamaian dan kesejahteraan kawasan dan global,” ucapnya, dikutip dari antara.
Selain menyepakati peningkatan kerja sama di berbagai bidang, pertemuan Puan dan Presiden Ebrahim juga menyepakati dukungan kerja sama parlemen untuk bisa mendorong kesepakatan-kesepakatan antara Pemerintah Iran dengan Pemerintah Indonesia.
Sementara itu, Presiden Ebrahim mengaku senang bisa datang ke DPR RI, sebab menurutnya Indonesia dan Iran punya hubungan yang spesial. Ia pun mengundang Puan bersama delegasi DPR untuk berkunjung ke Iran.
“Saya bangga bisa bertemu wakil rakyat Indonesia. Pemerintah boleh berganti, tapi hubungan masyarakat Indonesia dan Iran harus selalu langgeng,” kata Presiden Ebrahim.
Dalam pertemuan tersebut, Puan didampingi oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto. Sementara, Presiden Ebrahim datang didampingi oleh sejumlah delegasi Iran, di antaranya Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian, Menteri Teknologi, Informasi dan Komunikasi Iran Isa Zarepour dan Menteri Perminyakan Iran Javad Owji. (q2)