“Apa yang disampaikan oleh para perwakilan masyarakat yang menyampaikan aspirasi, keluh kesahnya terkait kondisi Kabupaten Bogor hari ini, akan kita tuangkan dalam visi misi dan menjadi program skala prioritas saat saya jadi bupati Bogor,” janji Jaro Ade.
Menurutnya, hari ini adalah saatnya mendengarkan keluh kesah masyarakat, termasuk ibu-ibu, para kiai, guru ngaji, petani, hingga pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
“Hari ini bukan acaranya mendengarkan deklarasi atau pidatonya Jaro Ade, akan tetapi Jaro Ade yang mendengarkan aspirasi masyarakat dari berbagai wilayah baik Bogor bagian timur, barat, selatan, utara hingga di perkotaan Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Jaro Ade bukanlah politisi karbitan, melainkan bibit unggul dengan pengalaman panjang di dunia politik. Ia memulai karier politiknya sebagai Kepala Desa Cileuksa, Sukajaya, sekitar 2008, dan kemudian menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor pada 2016.
“Perjalanan politik saya cukup panjang, hingga kenyang pahit manis, asam garamnya politik. Tidak masalah jika katanya saya ditinggalkan oleh partai politik, tapi saya akan berkoalisi dengan 5 juta lebih masyarakat Kabupaten Bogor,” tegas Jaro Ade.
Ia juga mengimbau para relawan dan pendukungnya untuk tetap semangat dan tidak berkecil hati dalam menghadapi pertanyaan mengenai partai yang mengusungnya. “Kita harus yakin perjuangan kita akan membuahkan hasil yang bahagia,” imbuhnya.
Rapat akbar ini dihadiri oleh 43 kelompok relawan pendukung Jaro Ade, masing-masing membawa anggotanya, dan lebih dari 2.000 masyarakat turut serta dalam acara yang digelar di Stadion Pakansari.