
Anehnya lagi, di salah satu titik dimana dipasang dua APK dua paslon cakada yakni paslon nomor urut 1 dan 3, namun yang dirusak hanya APK nomor urut 1. Sedangkan APK paslon nomor urut 3 dibiarkan bertengger.
Melihat fenomena tersebut, Ketua Umum Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Rohimat angkat bicara. Menurut dia, ini merupakan ranah Bawaslu Kota Bekasi untuk menindak siapa saja pelaku pengerusakan APK.
“Jika Bawaslu sendiri sudah berpihak kepada salah satu calon maka sebagai salah satu sosial kontrol PMPRI siap bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menangkap oknum pelaku pengrusakan APK tersebut,” kata pria yang akrab disapa Joker ini kepada Mediakarya, Ahad (17/11/2024).
Joker pun menyebut bahwa pihaknya akan menerjunkan anggotanya di 12 Kecamatan di Kota Bekasi untuk terlibat dalam mengamankan pesta demokrasi ini dan ikut menjaga APK bagi ketiga paslon agar tidak dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
“Kami meyakini bahwa pelaku pengrusakan APK tersebut merupakan oknum yang sengaja memancing keributan atau menghendaki agar pilkada tidak berjalan dengan kondusif. Ini tentunya harus diwaspadai oleh pihak kepolisian,” tegasnya.
Oleh karena itu, Joker mendesak kepada Bawaslu Kota Bekasi agar bersikap netral dan tidak berpihak kepada salah satu cakada.
“Meski ada beberapa anggota Bawaslu yang berafiliasi dengan organisasi yang saat ini mendukung salah satu cakada, namun dalam konteks sebagai wasit Pemilu, Bawaslu harus netral dan menindak siapa saja pelanggar aturan dalam kampanye,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat Kota Bekasi untuk menjaga Pilkada agar berlangsung damai dan beradab.
“Sehingga diharapkan pilkada kali ini dapat melahirkan pimpinan yang berintegritas, dan PMPRI juga meminta pasangan cakada dapat mengendalikan pendukungnya agar tidak berbuat anarkis,” pungkasnya. **