Sampah Sisa Produksi Fajar Paper Jadi Sorotan

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengolahan dengan cara pirolisis menjadi BBM sebagaimana wacana awal PT XGS menurutnya kurang tepat. Pasalnya, sampah tersebut agak lengket dan basah, bercampur antara plastik dan kertas. “Akhirnya seperti kita sudah ketahui bersama, sampahnya makin hari makin menumpuk dan tak tertangani, sampai beko pun jadi ikut naik,” ucapnya dengan nada bercanda.

“Nah apalagi sekarang, menurut informasi sudah tidak ada lagi kegiatan atau aktivitas di dalamnya. Kalau dibiarkan, sampah yang menumpuk tersebut bisa berpotensi mencemari lingkungan sekitar termasuk air tanah. Kalau tidak percaya, coba saja buat sumur di sekitaran bekas TPS Fajar Paper yang ada di belakang SMKN 1,” tambahnya.

Dia menyarankan, sebelum hal tersebut terjadi sebaiknya Fajar Paper melakukan tindakan cepat untuk mengatasinya. “Tapi bukan dengan dibuang di tempat lain,” candanya lagi sambil tertawa.

Menurut Bang Nunu, teknologi pengolahan sampah saat ini semakin canggih dan terjangkau, perkembangannya sangat pesat mungkin karena permasalahan sampah ini sudah menjadi masalah global.

Exit mobile version