Satgas: Waspadai Peningkatan Mobilitas Masyarakat

Dikabarkan dari republika, vaksin dosis lengkap, kata dia, terbukti dapat mengurangi keparahan gejala, risiko perawatan di rumah sakit, dan risiko kematian. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa orang yang sudah divaksin, risiko tertular kembali menjadi lebih rendah, jumlah virus dalam tubuh lebih cepat turun, dan peluang terbentuknya varian baru lebih kecil.

Namun, Wiku menekankan vaksinasi tidak menjadi satu-satunya cara dalam menghadapi pandemi ini. Upaya vaksinasi ini juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Wiku pun meminta masyarakat agar belajar dari pengalaman berbagai negara yang memiliki cakupan vaksinasi dosis pertama tertinggi di dunia, yakni Singapura 79 persen, Finlandia 73 persen, Inggris 71 persen, Jepang 66 persen, dan AS 63 persen.

“Nyatanya, lonjakan kasus masih dapat terjadi,” ungkap dia. (qq)

Exit mobile version