Untuk pemenangan pemilu nanti, Linud mengajak kader dan simpatisan PA untuk memenangkan Partai Aceh. “Kita dari GAM harus tau sejarah setelah perdamaian, Tentara Nanggroe Aceh (TNA) kini di ganti nama menjadi Komite Peralihan Aceh (KPA),” katanya.
“Oleh sebab itu perang senjata sudah berakhir, kini kita berperang dengan politik. Kita dari Partai Aceh punya tujuan. Apa tujuan kita masa dulu dan sekarang juga masih sama tujuan kita dalam PA, seyogyanya hanya untuk memperjuangkan hak rakyat Aceh,” tambahnya
Sebagai sekretaris partai, dirinya juga mengharapkan kekompakan penuh terhadap pengurus, kader PA dan DPR terpilih, karena Cek Mad selaku bupati sudah habis masa jabatan. Untuk itu, Pemilu 2024 Partai Aceh harus menjadi pemenang.
Sementara itu di tempat sama, Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali menegaskan komitmennya dengan pemerintah Negara Kesatuan Repoblik Indonesia. (NKRI) Arafat juga akan memperjuangkan apa yang telah tertuang dalam perjanjian MoU Helsinky. Setidaknya apa yang selama ini dikorbankan tidak sia-sia.
Arafat juga mengajak semua rakyat Aceh dan pengurus dan kader Partai Aceh untuk memenangkan Pemilu mendatang. “Kita dewan Partai Aceh mengajak kepada seluruh kader agar mendongkrak suara untuk mendapatkan kursi di parlemen. Kita berharap untuk Baleg harus dapat bergaul dan berbaur dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan alim ulama,” imbaunya.