Dirut Diduga Tidur Saat Berlangsung Rapat dengan DPRD, Pihak PDAM Tirta Patriot Sibuk Membela Diri

Direktur eksekutif Center of Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi

KOTA BEKASI, Mediakarya – Kasus Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi, Ali Imam Faryadi, yang diduga tertidur saat rapat pembahasan penyertaan modal dengan DPRD Kota Bekasi menuai kritik tajam dari pengamat.

Direktur Eksekutif Center Budget for Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyayangkan respons Perumda Tirta Patriot dan Pemerintah Kota Bekasi yang sibuk mencari siapa yang menyebarkan video. Padahal, seharusnya keduanya fokus pada substansi persoalan.

“Seharusnya Perumda Tirta Patriot dan Pemkot Bekasi selaku pemilik modal masuk ke substansi persoalan masalah, yaitu kenapa dia tidur saat rapat. Ini kan persoalan yang sangat krusial. Pemkot Bekasi bahkan meminta evaluasi terhadap Sekretariat DPRD terkait beredarnya video tersebut,” ujar Uchok kepada Mediakarya, Kamis (27/11/2024).

Dia menegaskan, seharusnya Pemkot Bekasi mendorong agar dilakukan audit secara menyeluruh untuk mengungkap kejadian ini. “Harus audit forensik. Kenapa peristiwa saat rapat penyertaan modal, kenapa Dirut Perumda Tirta Patriot tertidur?” tegasnya.

Yang lebih disayangkan Uchok, Anggota DPRD Kota Bekasi Misbahudin, seharunya menempatkan diri sebagai fungsi pengawasan, justru tampil memberikan pembelaan terhadap Dirut.

“Kapasitasnya apa dia membela dirut PDAM Tirta Patriot. Apakah Misbah telah mengambil alih fungsi humas pemkot Bekasi? Seharusnya tidak seperti itu,” kritik Uchok.

Padahal, Misbahudin merupakan anggota DPRD yang memiliki fungsi pengawasan yang seharusnya menegur, bukannya mengambil alih posisi menjadi humas Perumda Tirta Patriot.

“Apalagi dia yang sedang memimpin rapat, tidak pas memberikan statement. Sudah begitu, statementnya ternyata bertentangan dengan fakta di video,” tambahnya.

Terkait hal ini, Uchok meminta kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memeriksa Misbahudin. “Kenapa dia membela Perumda Tirta Patriot, bukannya menunjukkan diri sesuai tugasnya sebagai anggota DPRD?” tegasnya.

Di samping itu, Uchok mencium aroma mencurigakan dalam proses pembahasan penyertaan modal di DPRD Kota Bekasi yang berpotensi adanya “main mata”.

“Bisa jadi pihak Perumda Tirta Patriot sudah punya komitmen, tapi kenapa video saat rapat bocor? Makanya wajar jika pihak Perumda Tirta Patriot menuntut kepada pihak DPRD, agar memberikan klarifikasi, meski tidak sesuai fakta,” ungkap Uchok.

Dia menegaskan, seharusnya pihak Perumda Tirta Patriot yang memberikan bantahan, namun faktanya Perumda Tirta Patriot justru sibuk mengkambinghitamkan legislatif.

“Terkait dengan adanya aroma ‘busuk’ dalam pembahasan penyertaan anggaran, kami meminta kepada KPK segera menyelidiki keterkaitan ini. Jangan sampai ada transaksi,” desaknya.

Uchok juga menyoroti strategi pembelaan yang dilakukan Perumda Tirta Patriot melalui buzzer dan media yang bermitra dengan mereka.

Narasi yang disebarkan menyebutkan bahwa Dirut tertidur saat jeda waktu sholat Ashar ketika rapat sedang diskors, bukan saat rapat resmi berlangsung.

“Namun, dengan memperhatikan video, hal itu terbantahkan karena saat Dirut Ali Imam Faryadi tertidur, masih terdengar suara seseorang yang sedang memaparkan materi. Ini menunjukkan bahwa rapat masih berlangsung,” pungkas Uchok.

Sementara itu, redaksi berusaha meminta konfirnasi kepada Misbahudin yang juga politisi Gerindra itu melalui Whatsapp pribadinya terkait dengan pernyataannya yang berhasil diterima Mediakarya, namun sayangnya yang bersangkutan tidak merespon.

Redaksi juga berencana meminta konfirmasi kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra untuk meminta pandangannya terkait dengan kadernya yang dinilai telah mencederai partai. (Supri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *