Sosiolog: Demokrasi Berkualitas Ditandai Ruang Publik Yang Sehat

“Ruang publik, terutama virtual, makin dicemari kepentingan sempit dengan dampak makin kumuh, kontestasi hasrat dominatif dengan abai hak orang lain, serta ekspresi kebencian pada derajat tertentu. Artinya kepentingan dan tujuan diri dengan menggunakan ragam cara yang justru merusak nalar dan nilai demokrasi,” kata dia, dikutip dari antara.

Menurut Arie, dalam penyampaian ekspresi di ruang publik diperlukan penegakan aturan main, komitmen, dan kesadaran diri serta kultur dan nilai keadaban.

Bagi Arie, membersihkan ruang publik dari pencemaran, kekumuhan dan distorsi bukan berarti membatasi kebebasan.

Demokrasi yang lebih bermartabat, menurut dia, harus diikuti oleh pemberdayaan civil society, yakni mampu memanfaatkan perubahan dan kebebasan untuk membangun kemaslahatan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *