“Lalu alasan membangun infrastruktur jalan, jembatan, bendungan 25,1 persen. Ada lagi alasan lain adalah orangnya merakyat 8,9 persen, kinerjanya sudah bagus tetapi lebih sedikit lagi 8,8 persen, dan alasan-alasan lainnya,” katanya.
Sementara itu, menurut Rizka, 21,9 persen responden mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi. Adapun alasan terbanyak dari responden yang mengaku tidak puas adalah dikarenakan meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok.
“Kebutuhan harga pokok meningkat 23,8 persen di antara yang tidak puas menjawab ini. Kemudian, bantuan tidak merata 18,9 persen yang tidak puas menjawab ini. Kemudian kemiskinan tidak berkurang 9,5 persen, dan lapangan kerja atau pengangguran 9 persen,” ujarnya, dilansir dari antara.
Survei nasional Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.