Tangis Korban EDCCash Di Pengadilan Negeri Kota Bekasi

Diana Novita (pucuk) salah satu warga korban EDCCash sedang menggendong anaknya di depan Pengadilan Negeri Kota Bekasi, menuntut hakim lebih obyektif dalam menangani kasus yang membuat dirinya serta ribuan warga lain menderita

KOTA BEKASI, Mediakarya – Salah satu korban EDCCash, Diana Pucuk mengaku telah kehilangan rumah serta keluarga yang hancur akibat permasalahan yang menjeratnya. Hal itu ia sampaikan saat mendatangi Pengadilan Negeri Kota Bekasi didampingi kuasa hukum, Agus Supriyatno Rabu (03/11/21).

Tak kuasa menahan tangis, ia menceritakan kondisinya yang saat ini harus berpindah-pindah tempat tinggal karena telah kehilangan rumahnya.

“Hingga saat ini saya dikejar-kejar, kesana ditagih, kesini di tagih, sementara saya belum bisa bicara apa-apa karena, saya sudah kehilangan rumah dan tinggal tidak menentu, orang tua juga tidak ada karena ditekan oleh masyarakat,”ungkapnya.

Tidak berhenti sampai di situ, ia juga mengaku sempat mendapat ancaman dari oknum agar tidak bersaksi atas kasus yang menghebohkan Indonesia beberapa waktu lalu.

“Saya diancam sama eyang Anton, saya diancam akan dibunuh kalau saya melapor atau bersaksi atas kebenaran kasus ini,” saya diancam lewat wa, saya tidak melaporkan ini, saya lebih ke pencairan,” imbuhnya.

Kini ia bingung harus kemana lagi untuk menutupi hutang kepada Downline nya yang mencapai 2 miliar rupiah karena kasus itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *