“Mama pilih aja, di TPS ditemenin anak saya yang perempuan, “ujar nya polos.
Setelah mencoblos, Nn mengaku langsung pulang ke rumah dan beristirahat. “Abis nyoblos mama langsung pulang aja. Males ngasih komen-komen lagi,”ujarnya lagi.
Ketika ditanyakan apakah setelah pencoblosan ada orang yang mendatanginya memberikan sejumlah uang lagi? Nn mengaku tidak ada lagi yang datang sejak usai coblosan hingga sekarang.
“Udah gak ada yang datang lagi sampe sekarang. Nerima duit ya dua atau satu hari sebelum coblosan saja,” bebernya.
Sebelumnya, Ahmad Syarifuddin Fajar, koordinator divisi pelanggaran dan data informasi badan pengawas pemilu (Bawaslu) Jakarta Timur mengungkapkan laporan yang masuk ke pihaknya terkait adanya dugaan money politik di dapil 6 sudah ditindaklanjuti.
“Sudah kita pleno kan dan akan dilakukan penelusuran. Kita mengumpulkan saksi-saksi, kemudian memeriksa pelapor. Siang ini akan melakukan penelusuran. Jadi berdasarkan hasil pleno, laporan ini dijadikan dasar untuk penelusuran,”ujarnya saat menerima Nanang Klananaya dari GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) dan Saimah Wahyuni dari Forkabi di kantor Bawaslu Jakarta Timur di Kawasan Kramat Jati, Rabu (6/3).
Ahmad menepis anggapan Bawaslu Jakarta Timur lamban merespon laporan warga tersebut.