Transmigrasi Era Modern Oleh Pemerintah, Cetak SDM Unggul Bagi Daerah Tujuan

JAKARTA, Mediakarya – Transmigrasi adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang awalnya bertujuan memindahkan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang penduduk untuk pemerataan penduduk dan pembangunan.

Namun, kini Transmigrasi bertransformasi menjadi gerakan pembangunan kawasan ekonomi baru melalui penciptaan pusat pertumbuhan, pemberdayaan masyarakat lokal, serta pengembangan sumber daya manusia di kawasan transmigrasi.

Program ini kini memiliki pendekatan beragam seperti penataan legalitas lahan (Trans Tuntas), pemberdayaan masyarakat lokal (Translok), dan penguatan SDM unggul (Transmigrasi Patriot) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan wilayah.

Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi, Kementerian Transmigrasi RI, Dr. Sigit Mustofa Nurudin, pada kegiatan Forum Group Discussions (FGD) menegaskan bahwa kegiatan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan.

“Diskusi dengan teman-teman PATRI, terkait dengan bagaimana kita memperkokoh persatuan kesatuan dan di kawasan-kawasan tersendiri saya sampaikan bahwa transmigrasi ini adalah Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang suku agama dan seterusnya tetapi tetap bisa bersatu,” Ujar Sigit kepada media.

Dengan tema ‘Menjaga Persatuan dan Kesatuan di Wilayah Transmigrasi Dalam Bingkai NKRI, yang diselenggarakan oleh Sekretariat Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) ini bisa menjadi contoh atau bisa menjadi model membangun Indonesia ke depan.

“Kemudian juga tadi satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran dan penduduk sekitarnya memperkokoh persatuan dan kesatuan dan juga membantu untuk pemerataan pembangunan di daerah itu,” tambahnya.

Sigit kembali menerangkan bahwa inti dari tujuan transmigrasi pada era sekarang tidak sekedar memindahkan penduduk, tetapi bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan kawasan-kawasan ekonomi baru di luar pulau Jawa.

Ke depan, mencetak SDM yang unggul menjadi fokus pada Transmigrasi ke depan oleh Pemerintah. Jadi diharapkan nanti dengan SDM unggul tadi potensi yang ada di seluruh Indonesia ini, potensi yang sangat besar di kawasan-kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.

“Ini tidak akan dapat dikembangkan melalui pengembangan teknologi juga digitalisasi dan juga pengembangan,” ungkap dia.

Selain itu, permalasahan lain pada program Transmigrasi saat ini adanya penolakan dari daerah yang menjadi tujuan transmigrasi. Namun, dikatakan Sigit bahwa hal itu akan segera dilakukan komunikasi dengan masyarakat tujuan transmigrasi.

Intinya, kata Sigit, transmigrasi sudah berubah mode paradigma baru transmigrasi tidak sekedar memindahkan penduduk, tetapi menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Transmigrasi tidak akan memindahkan atau mengirimkan SDM dari luar daerah ke suatu daerah tanpa didahului oleh daerah tersebut mengajukan permohonan ataupun mengajukan kerjasama antar daerah.

“Jadi sekarang tidak lagi kita langsung model kirim-kirim tetapi harus ada diawali dengan kebutuhan daerah dan model kerjasama antar daerah,” pungkasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *