Daerah  

Wali Kota Sukabumi Kabulkan Keinginan Ketua RW, Program P2RW Kembali Berjalan

Acara silaturahmi dan dialog Walikota Sukabumi dengan ketua RW se kota Sukabumi

SUKABUMI | Mediakarya – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, akhirnya mengabulkan keinginan 365 Rukun Warga (RW) se-Kota Sukabumi untuk melanjutkan Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW). Keputusan ini disampaikan dalam acara silaturahmi dan dialog bersama para ketua RW di Gedung Juang 45, Jalan Veteran, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Rabu (20/8/2025).

Sebelumnya, Pemkot Sukabumi berencana menghapus P2RW dan menggantinya dengan program Padat Karya. Namun, rencana tersebut ditolak oleh sekitar 80% ketua RW yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ketua RW Kota Sukabumi. Sebelum dialog berlangsung, ratusan ketua RW bahkan membubuhkan tanda tangan pada sebuah banner sebagai bentuk penolakan.

Acara dialog berlangsung hangat dan penuh semangat, menjadi wadah aspirasi sekaligus mempererat sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Ayep Zaki menekankan pentingnya kejujuran dalam mengelola dana P2RW.

“Kalau konsepnya jujur, saya pasti mendukung. Anggaran Rp25 juta ini harus benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegas Ayep Zaki.

Ia menjelaskan, dana P2RW akan difokuskan pada pembangunan talud, drainase, jalan lingkungan, posyandu, tempat ibadah, dan pengelolaan sampah. Anggaran program tahun ini meningkat menjadi Rp30 miliar, yang diambil dari PAD realisasi 2025.

“Pasti ada pergeseran anggaran karena harus diparipurnakan di DPRD. Awalnya hanya Rp4 miliar, kini bertambah sekitar Rp4,9 miliar,” ungkapnya.

Terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun-tahun sebelumnya, Pemkot akan menyederhanakan laporan P2RW agar tidak memberatkan RW. “Tidak perlu konsultan, karena anggarannya kecil. Kami akan konsultasi dengan BPK agar laporan tetap jelas dan tidak menimbulkan temuan,” ujarnya.

Wali Kota juga memastikan, setiap RW yang menerima dana wajib menandatangani surat pernyataan di atas materai sebagai bentuk komitmen menjaga amanah.

“Awalnya kita ingin alihkan ke Padat Karya, tapi karena para RW meminta P2RW tetap berjalan, ya sudah, saya setuju dan sudah di-ACC,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Forum Komunikasi Ketua RW, Levi Mauly Fahlevi, mengapresiasi keputusan Wali Kota.

“Kami hadir bersama 356 ketua RW. Alhamdulillah, Pak Wali Kota tergugah untuk melanjutkan P2RW di tahun 2025,” ujarnya.

Levi menambahkan, meski P2RW selama ini identik dengan pembangunan fisik, konteks pemberdayaan masyarakat sebenarnya lebih luas. “Selain jalan, drainase, talud, posyandu, sampah, dan tempat ibadah, P2RW juga bisa untuk pembinaan kelembagaan di tingkat RW, termasuk mendukung kegiatan pendidikan dan sosial,” pungkasnya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *