KOTA BEKASI, Mediakarya – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, menanggapi keluhan wali murid SDN Sumur Batu 4 terkait rencana study tour ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dinilai memberatkan dari sisi biaya dan belum mempertimbangkan keamanan seluruh siswa.
Wildan menyatakan memahami kegelisahan para orang tua murid tersebut. Menurutnya, kegiatan study tour memang harus memberikan nilai edukatif, tetapi tidak boleh membebani orang tua maupun membahayakan anak-anak.
“Prinsip utama dalam setiap kegiatan sekolah adalah keselamatan, inklusivitas, dan kemampuan ekonomi seluruh keluarga,” ujar Wildan saat dihubungi, Sabtu (22/11/2025).
Dia mendorong pihak sekolah, komite, serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi untuk melakukan empat langkah konkret.
Pertama, melakukan dialog terbuka dengan seluruh orang tua murid agar keputusan kegiatan benar-benar disepakati bersama.
Kedua, memastikan biaya kegiatan wajar dan transparan, serta menyediakan alternatif yang aman dan terjangkau bagi siswa yang tidak ikut.
Ketiga, mengutamakan kegiatan edukatif di dalam kota yang lebih murah dan tetap bermanfaat, seperti kunjungan ke pusat budaya, perpustakaan, ruang terbuka edukatif, atau instansi pemerintahan.
Keempat, mengevaluasi kembali standar operasional prosedur (SOP) study tour di seluruh sekolah agar tidak terjadi polemik serupa di masa depan.
Wildan menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan seluruh sekolah di Kota Bekasi menerapkan kebijakan yang berpihak pada murid dan orang tua, bukan sekadar rutinitas tahunan. “Pendidikan harus menjadi ruang aman, nyaman, dan adil bagi semua,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah wali murid kelas 4 SDN Sumur Batu 4, Kecamatan Bantargebang, mengeluhkan rencana study tour ke TMII pada Desember 2025. Mereka menilai biaya sebesar Rp230.000 per anak cukup memberatkan, sementara alternatif bagi siswa yang tidak ikut juga dianggap membahayakan. (Supri)




