Nahkodai DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari Dinilai Politisi Prematur

Ade Puspitasari (Ist)

KOTA BEKASI, Mediakarya – Pasca ditangkapnya Wali Kota Bekasi nonaktifkan Rahmat Effendi oleh KPK atas dugaan suap jual beli jabatan, maupun tindak pidana korupsi lainnya, konstelasi politik di daerah penyangga ibu kota ini berubah drastis.

Tak terkecuali Partai Golkar yang selama ini membesarkan pria yang akrab disapa Pepen di panggung politik Kota Bekasi itu, pada Pileg 2024 mendatang diprediksi perolehan kursi partai berlambang pohon beringin di DPRD Kota Bekasi bakal terjun bebas.

Menanggapi hal itu, direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah menilai bahwa sinyalemen perolehan kursi Partai Golkar Kota Bekasi pada Pileg mendatang bakal turun drastis sudah mulai terlihat.

“Semenjak Pepen terjerat dalam pusaran korupsi Kota Bekasi secara tidak langsung sudah menjatuhkan marwah Partai Golkar di mata publik,” ujar Iskandar kepada wartawan, Rabu (27/12/2022).

Terlebih lagi, kata Iskandar, Ketua DPD Golkar yang dinahkodai oleh Ade Puspita Sari dan notabene anak koruptor, hal ini kian memperburuk citra Golkar di masyarakat. Sementara kehadiran Ade di panggung politik dinilai masih sangat prematur.

“Meski saat ini Ade menjabat anggota DPRD Jawa Barat, tapi keterpilihannya bukan murni karena prestasi atau kiprahnya di panggung politik, melainkan karena andil Pepen dengan segala otoritasnya saat menjabat sebagai Wali Kota mendorong agar anaknya menjadi anggota dewan,” tandas Iskandar.

Exit mobile version