Politisi Gerindra Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diaudit Investigasi

 

Pada awalnya, proyek ini diperhitungkan membutuhkan biaya USD 6,07 miliar melalui kerja sama pemerintah Indonesia dan China. Kini biaya proyek menjadi USD 7,97 miliar. Proyek yang dimulai sejak tahun 2016 ini telah mencapai 77,9 persen hingga pekan kedua Agustus 2021.

 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI, Salusra Wijaya, mengungkapkan penyebab lain pembengkakan proyek KCJB ini adalah penundaan pembebasan lahan.

 

Selain itu, penyesuaian harga pembangunan konstruksi seperti kenaikan bahan baku juga menjadi penyebab naiknya biaya proyek. Khusus untuk pembebasan lahan naik 35 persen dari proyeksi awal.

 

“Dengan asumsi 75 persen dari cost overrun disetujui oleh Beijing Yawan dan CBD dapat dicover oleh pinjaman baru CBD, maka porsi cost overrun yang menjadi tanggung jawab sponsor Indonesia adalah sebesar Rp 4,1 triliun yang diusulkan untuk dipenuhi melalui PMN,” kata Salusra.(qq)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *