Bank DKI dan PAM Jaya Melantai di Bursa Saham, Gubernur Pramono Lakukan Terobosan Besar

Pria yang akrab disapa SGY ini mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta menargetkan minimal satu BUMD dapat go public setiap tahun. Ini adalah strategi pembangunan ekonomi daerah yang modern, dengan memaksimalkan sumber daya yang ada tanpa terus-menerus membebani APBD. Modal segar dari publik akan memperkuat struktur permodalan, memperluas layanan, dan meningkatkan profesionalisme manajerial perusahaan daerah.

“Saat ini, dari sekitar 13–14 BUMD dan 9 perusahaan patungan milik Pemprov DKI Jakarta, hanya dua yang telah IPO, yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (sejak 2 Juli 2004) dan PT Delta Djakarta Tbk (sejak 27 Februari 1984). Fakta ini menunjukkan bahwa selama puluhan tahun, sangat sedikit upaya konkret untuk menjadikan BUMD sebagai kekuatan ekonomi terbuka dan modern,”ujarnya lagi

Kata SGY dengan IPO, BUMD tidak hanya akan lebih mandiri dari sisi permodalan, tapi juga terdorong untuk menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), termasuk transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan keterbukaan terhadap pengawasan publik. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, investor, dan otoritas terhadap operasional BUMD yang selama ini kerap menjadi sorotan karena kinerja yang stagnan atau tidak transparan.

“Langkah Gubernur Pramono Anung untuk mendorong IPO BUMD menunjukkan arah kepemimpinan yang visioner. Kebijakan ini bukan sekadar solusi fiskal jangka pendek, melainkan tonggak sejarah baru yang dapat menjadi warisan penting bagi masa depan Jakarta, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi pasca pemindahan ibu kota,”bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *