“Tidak hanya perjuangan para tokoh yang ada di pusat, tapi para pejuang yang ada di daerah-daerah termasuk Papua. Sebetulnya tokoh papua itu masih sangat banyak yang berkontribusi mulai lahir sampai meninggalkan untuk memperjuangkan NKRI ini,” lanjut Kandar.
Dengan keberadaan galeri ini, Kandar ingin para generasi muda dapat mengetahui sejarah perjuangan Indonesia, apalagi Papua. Dalam galeri arsip tersebut, ada lima pahlawan nasional asal Papua yang dipamerkan yaitu Frans Kaisiepo, Marthen Indey, Johannes Abraham Dimara, Silas Papare, dan Machmud Singgirei Rumagesan.
“Mereka sebetulnya tokoh pejuang yang bisa mengembalikan Papua ke pangkuan NKRI. Makanya arahnya tadi seluruh PLBN, juga akan disiapkan tentang galeri ini tapi yang temanya sesuai tokoh daerah tersebut. Kalau di Papua ya tokoh-tokoh Papua,” pungkas Kandar, dilansir dari antara.
Kerja sama pembangunan Galeri Arsip Perbatasan ini telah lama digagas oleh Kepala ANRI yaitu Imam Gunarto dan didukung penuh oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai kepala BNPP.
Bahan kearsipan yang mengisi galeri arsip perbatasan di PLBN Skouw, antara lain dokumen arsip tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, sejarah integrasi Papua ke Indonesia, para tokoh Papua, arsip tentang sosial budaya masyarakat Papua, dalam bentuk dokumentasi foto dan audio visual. (sm)