Menurut Imam jauh-jauh hari sebelumnya, Gubernur terpilih Pramono Anung melalui salah satu tim pemenangnya pernah mengirim sinyal kepada PJ Teguh bahwa sebaiknya tidak melakukan perombakan pejabat baik di lingkungan SKPD maupun BUMD sampai Gubernur-gubernur terpilih dilantik.
“Harusnya sinyal ini dapat dimaknai secara jelas. Bukannya malah melakukan pergantian jabatan stategis. Apakah PJ Teguh mengabaikan aspirasi Mas Pram?,” ujar Imam bertanya.
Dengan adanya pencopotan pejabat ini, menurut Imam makin menguatkan kabar yang santer beredar di Balaikota DKI, bahwa dalam waktu dekat PJ Teguh akan kembali melakukan perombakan pejabat di lingkungan SKPD-SKPD.
“Bisa jadi kabar akan ada perombakan pejabat eselon II dalam waktu dekat akan terjadi. Kita tunggu saja,” ungkapnya.