“Provokatif apa?,” tanya Bahar.
“Menghina perseorangan. Menghina mungkin apa namanya harga baik institusi dan kehormatan pak,” kata Fauzi.
“Kehormatan? Lalu bagaimana ketika saya bela harga diri kehormatan. Bagaimana nasib keluarga- keluarga prajurit TNI di Papua,” katanya.
Dalam video itu juga Brigjen Fauzi mengatakan bahwa tugasnya seorang ulama memberikan ceramah yang baik.
“Sudah menjadi tugasnya bapak memberikan ceramah yang baik kepada…,” katanya ke Habib Bahar.
Habib Bahar pun menimpalinya, bahwa sudah tugasnya ulama memberikan ceramah dan terkait pernyataan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.
“Tugasnya saya ngasih ceramah. Tugasnya Dudung jangan utik-utik masalah agama kalau enggak tahu masalah agama. Akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia. Bapak kan tahu itu ranah kita,” jawab Bahar.
Brijen Fauzi pun menimpalinya agar Bahar berhati-hati berbicara. “Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong,” katanya.
“Ngomong apa? Saya meluruskan yang bener. Dia salah. Harus diluruskan. Enggak ada kaitannya bagaimana,” timpal Bahar.
Diakhir video, tampak Habib Bahar dikerumuni warga yang menangis lantaran kedatangan rombongan TNI tersebut. “Jangan takuti masyarakat. Enggak ada urusan. Pak rekam nih masyarakat. Rekam ini, rakyat ini. Datang rame-rame kaya jagoan,” katanya sambil pergi meninggalkan lokasi.