Desak Audit Tuntas Proyek KCIC Whoosh, PMPRI: Utang dan Tata Kelola Harus Diusut Jelas

Kereta cepat Jakarta-Bandung

BANDUNG, Mediakarya – Ketua Umum LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI), Rohimat atau yang akrab disapa Kang Joker, mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera melakukan audit investigatif secara menyeluruh terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) atau Whoosh. Desakan ini muncul menyusul ramainya pembahasan mengenai utang proyek yang membengkak dan kekhawatiran anggota DPR RI terhadap potensi krisis keuangan pada BUMN, khususnya PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Kang Joker menegaskan bahwa proyek strategis nasional yang menelan biaya sangat besar dan kini membebani keuangan negara, harus dibuka secara transparan kepada publik dan diusut tuntas hingga ke akar masalah.

Menurut Kang Joker, tingginya angka utang proyek KCIC yang mencapai kisaran Rp 116-118 triliun bukan sekadar masalah administrasi, melainkan indikasi adanya permasalahan mendasar dalam tata kelola dan efisiensi anggaran.

“Kami dari PMPRI melihat polemik utang KCIC ini sudah terlalu lama. Ini bukan cuma soal defisit, tapi soal uang rakyat dan masa depan BUMN kita, terutama KAI sebagai penyelenggara layanan publik utama,” ujar Kang Joker.

Ia menambahkan, kekhawatiran yang disampaikan oleh anggota DPR RI, seperti Rieke Diah Pitaloka, bahwa utang ini bisa memicu krisis keuangan KAI pada tahun 2026 adalah alarm bahaya yang tidak boleh diabaikan.

“Jika KAI sampai kolaps karena menanggung beban Whoosh, maka rakyat yang akan jadi korban. Pelayanan kereta api reguler akan terganggu, dan kepentingan nasional terancam,” tegasnya.

PMPRI mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera bertindak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *