JAKARTA, Mediakarya – Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra mencopot Misbahudin dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPC Partai Gerindra Kota Bekasi.
Sebelumnya, DPP Partai Gerindra mencopot Bupati Aceh Selatan Mirwan M. S. sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra yang berangkat umrah di tengah musibah bencana alam banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Sikap tegas DPP Partai Gerindra itu menunjukan bahwa partai yang saat ini dikomandoi oleh Pak Prabowo Subianto itu tidak main-main terhadap kadernya yang tak beretika,” ujar Ketum PMPRI, Rohimat kepada Mediakarya di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Rohimat berharap, sikap tegas tersebut juga diberikan kepada sekjen DPC Partai Gerindra Kota Bekasi Misbahudin, menyusul dengan pernyataannya yang dituding memberikan keterangan bohong terkait tertidurnya dirut perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi alias Aweng saat rapat pembahasan penyertaan modal dengan Pansus 8 DPRD Kota Bekasi.
Dimana sebelumnya Misbahudin saat diwawancarai seorang wartawan menyebutkan bahwa dirut Perumda Tirta Patriot itu tidak tidur saat rapat berlangsung, namun saat jam istirahat sholat ashar. Padahal dalam tayangan video yang beredar bahwa Aweng tertidur pulas saat rapat tengah berlangsung.
“Sebagai anggota dewan dan salah satu berfungsinya adalah pengawasan, kenapa melihat dirut tertidur saat rapat berlangsung malah didiamkan, justru yang bersangkutan malah memberikan keterangan bohong pada wartawan,” tegas Rohimat.
Padahal, Dirut Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi sendiri sudah mengakui bahwa dirinya tertidur saat menghadiri rapat pembahasan pernyertaan modal bersama DPRD Kota Bekasi.
“Kami mengapresiasi sikap gentle Ali yang menyampaikan permohonan maafnya. Justru konyolnya hingga saat ini Misbahudin bungkam, permintaan maaf pada publik atau meberikan klarifikasi terhadap wartawan yang mewawancarai pun tidak,” kata Rohinat.
Untuk itu, PMPRI segera melayangkan surat kepada DPP Gerindra agar memecat Misbahudin sebagai Sekjen DPC Partai Gerindra Kota Bekasi.
“Kami juga meminta kepada MKD segera memeriksa, karena itu sangat fatal. Jangan-jangan yang bersangkutan tidak faham tugas dewan itu apa. Yang jelas apa yang dilakukan oleh Misbahudin telah mencederai marwah partai,” tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredarnya foto Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi, Ali Imam Faryadi alias Aweng, yang tertidur pulas saat rapat dengan DPRD Kota Bekasi menuai perhatian publik. Namun, hingga kini belum ada klarifikasi langsung dari yang bersangkutan.
Redaksi telah menghubungi Ali Imam Faryadi melalui pesan WhatsApp sejak Senin (24/11/2025). Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, belum ada respons dari yang bersangkutan.
Merespons foto yang beredar, akun resmi WhatsApp Humas Perumda Tirta Patriot mengirimkan rekaman audio kepada Redaksi pada Selasa (25/11/2025). Rekaman tersebut berisi wawancara dengan Sekretaris Panitia Khusus (Pansus) 8, Misbahudin, yang memberikan klarifikasi terkait foto yang beredar.
Politisi Gerindra itu mengatakan bahwa tidak benar jika Ali Imam Faryadi tertidur saat rapat resmi sedang berlangsung. Dia menegaskan, kejadian tersebut terjadi saat jeda waktu sholat Ashar ketika rapat sedang diskors.
“Kebetulan saya yang memimpin rapat pansus karena ketua pansus ada urusan keluarga, dia telat sedikit. Jadi tidak benar kalau itu disebut yang bersangkutan (Ali Imam Faryadi) tertidur pada saat rapat resmi,” ujar Misbahudin dalam rekaman audio tersebut.
Namun, pembelaan Misbahudin tersebut kemudian terbantahkan dengan munculnya video yang juga diterima Redaksi.
Sebagai anggota dewan yang memiliki fungsi kontrol, dalam kasus tertidurnya Dirut Perumda Tirta Patriot saat mengikuti rapat penyertaan modal, Misbahudin justru terkesan melindunginya.
Padahal dalam video tersebut, tampak jelas Ali Imam Faryadi tertidur pulas saat rapat resmi masih berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan masih terdengarnya suara seseorang yang sedang memaparkan materi dalam rapat tersebut, menandakan bahwa rapat belum diskors saat kejadian itu terjadi.
Dengan demikian penjelasan yang disampaikan Misbahudin tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Sementara itu, Ali Imam Faryadi masih bungkam dan belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut. (Supri)




