Daerah  

Junaidi Sebut Bukan Karena Hukum Adat Mencekal Hasbullah Sebagai Calon Kades

ACEH UTARA, Mediakarya – Alasan warga Gampong Meunjee Tujoh tidak mengikutsertakan orang di Dusun Buket Ceubrek untuk maju sebagai bakal calon Geuchik (Kades) Gampong Meunje Tujoh lantaran sebelumnya telah ada perjanjian.

Junaidi, selaku ketua Tuha Peut (Perangkat Desa) menyatakan bahwa banyak saksi hidup yang masih mengetahui adanya perjanjian tersebut.

Selain itu kata dia, warga Buket Ceubrek tidak pernah ikut kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan yang dibuat oleh Gampong Meunjee Tujoh.

Dan warga Buket Ceubrek tidak pernah mengikuti kegiatan adat istiadat di Meunasah Gampong Meunjee Tujoh,” ujar Junaidi, Senin (1/3/2022) sore.

Dia juga mengungkapkan, warga Buket Ceubreek juga tidak pernah membayar zakat fitrah ke Meunasah Minjee Tujoh. Atas dasar itu masyarakat Gampong Minjee Tujoh merasa keberatan, apabila warga Buket Ceubrek ingin mencalonkan diri untuk menjadi calon Geuchik atas nama Gampong Meunjee Tujoh.

Semeuntara warga Dusun Buket Ceubrek mempunyai Menasah (surau) sendiri, memiliki imam sendiri segala sesuatu hal kegiatan mereka mengadakan di meunasahnya sendiri.

“Padahal, mereka selama ini hanya menumpang identitas saja di Meunasah Minjee Tujoh,” jelas Junaidi.

Kata Junaidi, mereka menumpang identitas dengan alasan pada tahun 1989, dasarnya desa non status,  Geuchiknya dulu Ben Prang dan Imum Sarong (imam) desa non status Buket Ceubrek.

“Mereka dulu berada di bawah kepemimpinan desa Tanjong Seureukui. Karena tidak dipeduli oleh desa induk mereka yaitu Gampong Tanjong seureukui, dengan alasan di waktu itu pada zaman dulu, Ketika warga di Dusun Ceubrek dilanda wabah muntaber (muntah berak). Dimasa itu banyak warganya yang meninggal dunia. Sehingga mayat terkena wabah itu nyaris tak terurus lagi,” papar Junaidi.

Exit mobile version