KPK Kenalkan Praktik Pendidikan Antikorupsi Dalam Pertemuan G20 ACWG

Khaled Bubshait dari The Oversight and Anti-Corruption Authority (NAZAHA) Saudi Arabia berbagi kisah tentang upaya yang dilakukan negaranya meningkatkan partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi untuk mewujudkan visi 2030 bebas korupsi.

Upaya tersebut melalui tiga cara, yaitu mendistribusikan publikasi antikorupsi secara luas, menjaga komunitas, dan pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya Lulua Asaad selaku Crime Prevention and Criminal Justice Officer UNODC memaparkan praktik lembaganya dalam meningkatkan partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi melalui program “Global Resource for Anti-Corruption Education and Youth Empowerment” (the GRACE Initiative).

Lulua menjelaskan dalam program the GRACE Initiative, pihaknya aktif meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dasar, menengah, dan tinggi untuk mengajarkan nilai antikorupsi, integritas, dan etika.

Selain itu, juga mendorong peran pemuda sebagai agen perubahan dalam pencegahan korupsi melalui inovasi, teknologi, dan kewirausahaan sosial dengan mengusung misi untuk menciptakan budaya antikorupsi di kalangan anak-anak dan remaja, melalui transformasi pendidikan dan kemitraan.

Kemudian Won Young Jae dari The Anti-Corruption and Civil Rights Commission Republic of Korea juga memaparkan praktik baik lembaganya dengan pembentukan organ partisipasi publik yang diisi oleh 40 orang dari berbagai kalangan di antaranya masyarakat sipil, media, akademisi, ekonom, pegawai pemerintah, dan asosiasi pekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *