Orasi poilitk Prabowo saat kampanye tersebut mampu menghipnotis pemilih. Namun ketika masuk dalam jajaran kabinet Jokowi Jilid II, penolakan terhadap pekerja asing yang masuk ke Indonesia khususnya dari Tiongkok sudah tak lagi diungkap Prabowo.
Jadi, orasi politik Prabowo saat kampanye ternyata hanya pencitraan semata guna menarik simpati publik.
Kini masyarakat sudah tahu bagaimana ketika Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Suara lantang dan berapi-api sudah tak lagi ditunjukkan.
Sepertinya Prabowo sudah nyaman dengan posisi sekarang. Dan selama ini Prabowo hanya tebar pesona bahwa seolah dirinya sebagai pembela rakyat. Tapi faktanya sudah bisa dilihat.
Jika Prabowo pada Pilpres 2024 kembali maju yang digadang-gadang akan berpasangan dengan Puan Maharani, layakkah untuk didukung?
Kini publik harus cerdas dalam memilih. Jangan lagi tertipu oleh janji manis dan dan tebar pesona Capres yang ketika sudah menduduki jabatannya malah lupa terhadap siapa yang mendukungnya.
Penulis: Ketua Umum Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI)