“Kami akan lebih menciptakan peluang-peluang usaha, terlebih ketika Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota lagi. Pengusaha tidak boleh cengeng, apalagi ketika roda perekonomian Jakarta sebagai ibu kota pindah ke IKN di Kalimantan timur. Walaupun Jakarta bukan lagi ibu kota tetapi kita akan menciptakan Jakarta sebagai kota global dalam berusaha,” lanjut Diana Dewi.
Dia menjabarkan, transformasi Jakarta dari ibu kota menjadi kota global, merupakan perjalanan panjang penuh tantangan namun juga peluang, khususnya bagi anggota Kadin. Dengan perencanaan matang, kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat termasuk pengusaha, serta komitmen bersama untuk mengatasi berbagai hambatan, Jakarta memiliki potensi untuk menjadi kota global yang inklusif, berkelanjutan, dan menyejahterakan rakyat.
“Jakarta sebagai barometer sekaligus pilar dan motor perekonomian nasional harus dipertahankan, meski statusnya kini bukan lagi Ibukota Negara. Jakarta hingga saat ini masih menjadi wilayah yang paling familiar bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya,” ujarnya. (hab)