Menurut dia, angka prevalensi ketidakcukupan pangan (PoU) dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 sebesar 8,49 persen, angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Meski ada perbaikan pada 2018 dan 2019, tetapi ketidakcukupan pangan meningkat kembali pada 2020, akibat efek pandemi. Peningkatan kekurangan pangan akan sejalan dengan peningkatan angka kemiskinan,” ujarnya, dilansir dari antara.
Menurut dia, harus ditemukan solusi sejauh mana dan teknologi apa yang harus diadopsi agar produktivitas pangan Indonesia semakin tinggi.
Selain itu menurut Muhaimin perlu ditegaskan sejauh mana reformasi agraria sudah berjalan dan apa saja kendala kendala kunci bagi akses dan pemilikan lahan bagi petani-petani Indonesia.