“Kalau Bulog sudah penuh boleh keluar tapi penuhi dulu Bulog. Jadi supaya harga beras kita stabil,” tegas Nelly., dikabarkan dari antara.
Menurut dia, Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) sudah mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk komoditas beras di Maret 2023. Hanya saja panen terjadi pada bulan Pebruari 2023, sehingga dinilai terlambat.
“Itulah yang menyebabkan petani kita agak sedikit di luar kontrol kirim ke luar. Makanya harapan kita di panen kedua ini kita bisa tahan gabah jangan ke luar dulu. Kenapa kalau ini keluar industri penggilingan kita yang jumlahnya 300 kosong. Akibatnya banyak pekerja penggilingan kita yang bakal jadi pengangguran kalau ini tidak bergerak,” katanya.
Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat, laju inflasi year on year (y-on-y) gabungan dua daerah, yakni Kota Mataram dan Kota Bima pada Febaruari 2023 sebesar 6,30 persen.
Angka inflasi ini lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 5,47 persen. Sumbangan yang paling besar inflasi di NTB dari kelompok makanan dan minuman, terutama beras. Padahal NTB dikenal sebagai penghasil beras dan lumbung padi nasional. (qq)