Daerah  

Pemuda Asal Ciaul Sukabumi Jadi Korban TPPO di Kamboja, Disiksa dan Disekap, Keluarga Minta Bantuan Pemulangan

Sejak kejadian itu, keluarga kehilangan kontak hingga akhirnya Bagas kembali menghubungi mereka pada 27 Juni 2025. “Waktu itu dia bilang sudah ada di Kamboja. Dia sempat bingung karena tidak punya uang atau tiket untuk pulang. Katanya ada yang menawarkan pekerjaan di sana, dan dia berharap bisa pulang ke Indonesia pada Agustus 2025,” tutur Rangga.

Namun pada hari yang sama, sore harinya, keluarga justru menerima video call dari pihak perusahaan di Kamboja yang memperlihatkan penyiksaan terhadap Bagas. “Bosnya menghubungi saya langsung via video call. Dalam tayangan itu, adik saya tampak disetrum dan dicambuk,” ujar Rangga dengan suara bergetar.

Menurut informasi yang didapat Rangga, adiknya disiksa karena tidak berhasil memenuhi target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan yang diduga menjalankan aktivitas scam. “Setahu saya, itu kerja scam, dan adik saya gagal memenuhi target, kena penalti, lalu disiksa,” katanya.

Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Tedi Untara, membenarkan bahwa Bagas adalah warga lingkungan mereka. “Rumahnya di belakang Superindo. Warga Ciaul sekarang geger karena kasus ini viral di media sosial. Semoga ada jalan terbaik dan korban bisa segera dipulangkan,” ucap Tedi. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *