Memang harus diakui kapasitas Mahfud MD adalah sosok berpengalaman di tiga cabang kekuasaan yaitu sebagai eksekutif/menteri, anggota legislatif/DPR RI dan pimpinan yudikatif/Ketua Mahkamah Konstitusi.
“Posisi Mahfud MD yang saat ini masih Menko Polhukam di kabinet Jokowi itulah yang potensial menyulitkan koalisi PDIP dan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dalam membangun narasi kampanye pilpres,” ujarnya.
Publik tentu bisa mengalami kebingungan untuk menjatuhkan pilihan politiknya kepada Ganjar-Mahfud ketika, misalnya, narasi pemberantasan korupsi dan penegakan hukum serta kebebasan berpolitik menjadi materi kampanye pasangan “GAMA” ini.
Ia mengatakan pencalonan Mahfud boleh jadi bukan untuk mengubah peta politik, tapi semata ditujukan untuk “mengganggu” ruang gerak dan laju dukungan masif sporadis dari pasangan “AMIN” atau Anies-Muhaimin selama bersafari politik.